
Memahami Konsep Massa Jenis Udara
Massa jenis udara atau kerapatan udara sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Masing-masing hal yang tersebut akan dijelaskan secara terperinci pada artikel berikut ini.
Massa jenis secara singkat dapat diartikan sebagai suatu ukuran perbandingan antara massa benda dengan volume. Memiliki 3 jenis, yakni padat, cair, dan gas ketiganya tentu memiliki konsep yang berbeda-beda termasuk diantaranya berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya massa jenis zat. Sesuai dengan pembahasan dibawah ini Anda bisa juga membuka materibelajar
Pengertian Massa Jenis Udara
Dalam ilmu fisika dikenal adanya pengukuran mengenai perbandingan antara massa benda dengan volume atau lazim disebut sebagai massa jenis. Dasar pengukuran ini tak lain disebabkan adanya perbedaan kerapatan antar benda baik itu gas, cair maupun padat. Dapat diartikan sebagai suatu pengukuran kerapatan udara tiap satuan volume, massa jenis udara memiliki tingkat densitas yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut lazimnya dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yakni tingkat kelembapan dan suhu. Semakin tinggi suhu atau kelembapan suatu benda maka akan mempengaruhi peningkatan massa jenis zat, begitupun sebaliknya. Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua benda khususnya untuk massa jenis udara termasuk di dalamnya adalah massa jenis florida.
Hal-Hal yang Mempengaruhi Massa Jenis Udara
Setelah menyimak konsep dasar dari massa jenis udara. Selanjutnya Anda akan diajak untuk memahami beberapa hal yang mempengaruhi massa jenis udara tersebut. Setidaknya ada empat hal yang membedakannya dengan massa jenis lainnya.
1. Perbandingan Udara di Puncak Gunung dengan Permukaan Laut
Untuk Anda yang saat ini tengah mendalami materi fisika, tentu sudah paham betul konsep perbedaan massa jenis udara ketika di permukaan laut dengan di atas gunung. Dipengaruhi oleh faktor volume dan gravitasi, jumlah udara yang memenuhi permukaan air laut lebih tinggi dibandingkan area sekitar gunung. Hal ini mengakibatkan massa jenis udara di permukaan air laut lebih tinggi, karena berada pada suatu ruangan yang memiliki volume sama. Kesimpulannya, semakin jauh dari permukaan laut maka massa jenis udara atau fluida semakin rendah.
2. Perbedaan udara dengan Zat Padat
Tak bisa disamakan dengan massa jenis zat padat. Untuk udara ada beberapa pertimbangan khusus ketika menentukan massa jenisnya. Jika kayu dengan besi bisa disamakan massa jenisnya karena termasuk ke dalam benda padat. Udara dasar penentuannya harus disesuaikan dengan tekanan gravitasi yang ada di bumi. Seperti yang sudah Ada ketahui bahwa semakin tinggi maka gaya gravitasinya semakin rendah. Hal ini mempengaruhi besaran massa jenis udara tersebut karena tingkat penarikannya semakin rendah.
3. Keterkaitan Balon Udara dengan Massa Jenis Udara
Pernahkah Anda meniup balon sebelumnya? Apa yang terjadi, bisakah balon tersebut terbang setelah Anda meniupnya? Tentu jawabannya tidak, akan berbeda cerita jika Anda mengisi udaranya dengan gas helium seperti konsep balon udara. Jika demikian maka balon akan mudah untuk terbang di sela-sela udara. Hal ini tak lain disebabkan karena massa jenis balon (gas helium) lebih rendah dari massa jenis udara, sehingga balon dapat terbang entah itu balon biasa atau balon udara. Namun, ketika Anda meniupnya langsung dari mulut, gas yang keluar adalah karbondioksida yang memiliki massa jenis lebih tinggi daripada udara. Itu sebabnya balon sulit untuk terbang memenuhi udara yang ada di ruangan.
4. Udara Terdiri Atas Molekul yang Terpisah
Tahukah Anda bahwa udara terdiri atas sekumpulan atom atau molekul-molekul yang terpisah? Hal inilah yang memudahkan pergerakan udara untuk memenuhi ruangan. Disamping itu, hal tersebut juga menyebabkan udara memiliki tekanan yang berbeda-beda, terutama ketika dihadapkan dengan tinggi rendahnya gaya gravitasi. Dengan kata lain, gaya gravitasi mempengaruhi banyak tidaknya udara di suatu wilayah.
Cara Mengukur Massa Jenis Udara
Setelah Anda mengetahui konsep dasar dari massa jenis udara tersebut. Selanjutnya Anda juga harus memahami cara mengukur massa jenis udara tersebut. Terdapat alat yang bisa digunakan untuk mengukur massa jenis gas secara langsung, yakni density meter. Namun, jika Anda menginginkan pengukuran secara tidak langsung Anda bisa menggunakan bola kaca khusus yang berfungsi untuk menimbang gas atau siring jarum suntik yang dimodifikasi. Langkah-langkah yang bisa Anda ikuti akan dijelaskan secara terperinci berikut ini.
- Anda bisa menyiapkan ruang vakum dengan siring yang sudah terisi volume tertentu.
- Silakan timbang siring yang telah memiliki ruang vakum untuk mengetahui massanya.
- Selanjutnya pada bagian ruang vakum atau hampa, isikan jenis gas yang akan diukur massa jenisnya.
- Timbang kembali siring yang sudah terisi zat gas tertentu.
- Hitung massa gas dengan mengurangkan berat sebelum dan sesudah siring tersebut diisi jenis gas tertentu.
- Sedangkan untuk mengetahui volume gas, hitunglah volume ruang hampa yang ada pada siring tersebut.
Berdasarkan cara yang disebutkan di atas, penjelasan cara menghitung massa jenis udaranya dapat dijabarkan dalam contoh berikut ini. Misalnya, sebuah gas dengan jenis helium memiliki volume 100 ml dengan massa 0,017 gram. Berapa jumlah massa jenis gas tersebut? Menggunakan rumus ρ = m/v diperoleh hasil massa jenisnya adalah 0,00012 g/ml atau jika disederhanakan menjadi 1.2 g/liter.
Ragam informasi mengenai konsep massa jenis udara tersebut semoga dapat menambah khasanah pengetahuan Anda. Hal lain yang masih relevan silakan Anda pelajari melalui situs yang sama. Semoga bermanfaat.