
Jumlah UMKM di Indonesia
Perekonomian suatu negara memang tidak dapat dilepaskan dari para pengusaha yang turut menggerakkan roda perekonomian baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Namun, dibandingkan dengan perusahaan besar yang aset serta jumlah kekayaannya besar, UMKM adalah jenis usaha yang paling mendominasi di negara Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
Sebagai suatu bentuk usaha yang mendominasi perekonomian di Indonesia dan negara-negara ASEAN, keberadaan UMKM di negara-negara ASEAN sangat banyak yaitu dapat mencapai 80 hingga 90 persen. Di Indonesia, jumlah UMKM sangat banyak yaitu mencapai 59,2 juta. Jumlah UMKM di Indonesia tersebut sangat banyak sehingga peranannya begitu penting.
Sayangnya dari 59,2 juta jumlah UMKM di Indonesia, baru sedikit yang memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Memanfaatkan teknologi di era digital seperti sekarang adalah suatu keharusan bagi UMKM agar dapat bertahan menghadapi perkembangan zaman dan teknologi.
Kelebihan dan Kekurangan UMKM
Pertumbuhan UMKM semakin pesat setelah terjadinya krisis moneter tahun 1998 yang membuat masyarakat enggan untuk menggantungkan hidup di sektor formal. Pertumbuhan dan perkembangan UMKM yang begitu pesat tentunya tidak dapat dilepaskan dari kelebihan UMKM sebagai suatu bentuk usaha. Berikut ini beberapa kelebihan UMKM:
- Struktur biaya rendah
Usaha kecil menengah umumnya tidak memiliki ruang kerja khusus seperti di kompleks perkantoran. Tidak jarang bentuk usaha ini menggunakan rumah sebagai ruang kerja dengan anggota keluarga sebagai pekerjanya sehingga biaya ekstra atau overhead dalam operasinya dapat dikurangi.
Selain itu, usaha kecil menengah juga dapat menerima sokongan dari pemerintah maupun organisasi non-pemerintah atau bank dalam bentuk donasi, hibah, maupun kemudahan pajak sehingga berpengaruh terhadap pembiayaan proses produksi.
- Kecepatan inovasi
Dalam UMKM umumnya tidak ada hirarki organisasi serta kontrol di dalamnya sehingga ide-ide baru dan produk-produk dalam lingkup kerjanya dapat dirancang, digarap dan diluncurkan dengan cepat. Bentuk usaha yang kecil juga mempermudah komunikasi antar karyawan sehingga setiap ide-ide dan pendapat yang ada dapat diterima dengan mudah.
- Fleksibilitas operasional
UMKM umumnya dikelola bersama oleh tim kecil yang setiap anggotanya memiliki wewenang atau hak dalam menentukan keputusan sehingga operasional UMKM menjadi lebih fleksibel. Dengan fleksibilitas operasional yang tinggi inilah UMKM menjadi lebih kompetitif dan cepat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di pasar.
- Mampu fokus di sektor spesifik
Kelebihan UMKM selain ketiga kelebihan lainnya adalah kemampuan UMKM untuk fokus pada sektor yang spesifik. UMKM dapat melakukan hal ini karena UMKM tidak memiliki tuntutan untuk memenuhi kuantitas penjualan dalam jumlah besar untuk mencapai titik balik penjualan atau break even point.
Karena inilah UMKM dapat berfokus pada sektor atau pasar yang spesifik untuk mendapatkan laba. Misalnya adalah bisnis kerajinan rumahan yang fokus menggarap satu jenis atau model kerajinan untuk memenuhi permintaan konsumen dan mendapatkan laba.
UMKM memang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh perusahaan besar. Namun, UMKM juga memiliki kekurangan yang dapat mengahambat perkembangannya yaitu sebagai berikut:
- Keterbatasan modal
Salah satu kekurangan dan permasalahan utama yang harus dihadapi oleh UMKM di Indonesia adalah keterbatasan modal baik modal awal maupun modal kerja serta masalah finansial jangka panjang untuk investasi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan output jangka panjang.
- Keterbatasan SDM
Selain modal, UMKM juga memiliki kekurangan dari aspek sumber daya manusia atau SDM karena umumnya SDM yang ikut berkontribusi dalam kegiatan UMKM kurang memiliki keahlian dalam beberapa aspek seperti aspek kewirausahaan, teknik produksi, manajemen, kontrol kualitas, akuntansi, teknik pemasaran dan masih banyak lagi.
Berbagai keahlian tersebut sangat dibutuhkan untuk mempertahankan maupun memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan, meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi, memperluas pangsa pasar serta menembus pasar baru.
- Kesulitan pemasaran
UMKM walaupun lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi di pasar namun, UMKM memiliki masalah dalam pemasaran. Umumnya, UMKM mendapatkan tekanan persaingan dari produk-produk buatan perusahaan besar yang serupa dalam pemasaran baik pada pasar domestik maupun di pasar ekspor.
- Masalah bahan baku
Bahan baku yang terbatas serta input-input lain juga sering menjadi masalah yang harus dihadapi oleh UMKM di Indonesia, terlebih saat masa-masa krisis di mana harga bahan baku menjadi melonjak karena depresiasi nilai tukar terhadap dolar AS.
- Keterbatasan teknologi
UMKM di Indonesia umumnya masih mengandalkan teknologi tradisional yang bersifat manual. Dampak dari hal ini adalah rendahnya jumlah produksi dan kualitas produk sehingga produk menjadi kesulitan bersaing di pasar global.
OK OCE hadir untuk mengatasi berbagai permasalah tersebut. Tak hanya memberikan pelatihan kewirausahaan, OK OCE juga dapat memberikan akses pasar serta bimbingan kewirausahaan sehingga pengusaha baru dan UMKM agar berkembang.